Usung Tema Pengendalian PMK, Hima Paramedik Veteriner Lakukan Pengmas di Lawang

    Usung Tema Pengendalian PMK, Hima Paramedik Veteriner Lakukan Pengmas di Lawang
    Pemaparan materi oleh Dr Miyayu Soneta Sofyan drh MVet dalam seminar International Community Engagement

    MALANG - Himpunan Mahasiswa Paramedik Veteriner Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan pengabdian masyarakat bertajuk International Community Engagement (ICE). ICE sendiri merupakan wadah pengabdian masyarakat yang berupa seminar dengan mengusung tema ‘Manajemen Kesehatan Sapi Perah serta Pengendalian Ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)’. Seminar yang dilangsungkan secara offline di Kecamatan Lawang, Malang, dan secara online melalui Zoom Meeting, Sabtu (23/7/2022). 

    Dalam seminar tersebut menghadirkan Dr Miyayu Soneta Sofyan drh MVet yang merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) UNAIR serta Dony Crishmanto drh MSi dosen D3 Paramedik Veteriner. Drh Miyayu mengungkapkan alternatif pengobatan PMK yaitu dapat menggunakan asam borat atau asam sitrat dan madu. 

    “Penggunaan asam borat sebenarnya dilarang tapi dengan adanya konsultasi dan pendampingan maka bapak, ibu, jangan khawatir, akan diarahkan ke jalan yang benar, ” jelasnya.

    Selanjutnya, drh Miyayu juga menjelaskan dua standard operating procedure (SOP) pengobatan lesi dan bibi dan lidah menggunakan asam borat, asam sitrat, dan madu. 

    SOP 1 

    1. Mencampurkan 30 gram asam borat dengan 1 liter air panas.

    2. Aduk campuran, jika ada yang endapan saring dengan kapas.

    3. Larutan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam wadah.

    4. Celupkan cotton buds/kassa steril, kemudian oleskan atau gosokan pada bibir dan lidah yang melepuh.

    5. Oleskan madu pada luka yang melepuh. 

    SOP 2 (untuk lesi lidah)

    1. Membuat electuarium dengan asam sitrat ditambahkan air matang dengan perbandingan 1: 1.

    2. Oleskan atau gosokan campuran tersebut pada luka lidah.

    3. Oleskan madu pada luka yang melepuh. 

    Kemudian, drh Miyayu menuturkan agar masyarakat tidak takut melakukan vaksin pada hewan ternaknya. Ia menegaskan, vaksinasi pada hewan ternak juga ada petunjuknya tersendiri yang berbeda dengan vaksin Covid 19. Dimana vaksinator yang akan mendatangi hewan ternak untuk melakukan vaksinasi.

    “Jadi tolong Bapak, Ibu, untuk menyukseskan vaksinasi ini, jadi harapan saya jangan takut untuk divaksin, ” tuturnya.

    Sebagai informasi tambahan, pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Hima Paramedik Veteriner ini dilakukan dari tanggal 21-24 Juli 2022. Pengabdian di Dusun Blendangan Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang, Malang tersebut juga bekerja sama dengan Hima Battra dengan mengusung tema ‘Edukasi Jamu Tradisional untuk Kesehatan kepada Masyarakat di Masa Pasca Pandemi Covid-19’. (*)

    Penulis: Wiji Astutik

    Editor: Binti Q. Masruroh

    malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Bantu Sertifikasi Halal UMK Kecamatan Pujon

    Artikel Berikutnya

    Penutupan KKN FILKOM UB 2022 Oleh Dekan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Ikuti Kami